Senin, 22 November 2010

Pohon dan Surga

Oleh: Achmad Siddik Thoha

Bila mendengar surga, maka pikiran kita membayangkan sebuah alam yang indah dan suasana yang tenang dan damai. Alam yang indah selalu digambarkan dengan pepohonan yang rindang nan hijau penuh dengan buah dan bunga. Kemudian juga sungai-sungai jernih yang mengalir di antara pepohonan. Buah-buahan yang mudah dijangkau dan tumbuh kembali setelah dipetik adalah salah satu gambaran lebih detil tentang surga.

Surga yang sebenarnya merupakan sesuatu yang tak pernah dilihat mata, didengar telinga dan terlintas dalam benak kita. Namun banyak bahasan dalam kitab suci ketika berbicara surga tak lepas dari pohon. Pohon bagian dari makhluk yang menghuni surga. Pohon dengan buah-buahannya serta air yang mengair dibawahnya merupakan fasilitasi dari-Nya untuk penghuni surga.

Penghuni surga menyukai pohon. Penghuni surga mendapat kenikmatan salah satunya dari pohon. Keteduhan, hijau daunnya, bunga dan buahnya merupakan kenikmatan tersendiri bagi penghuni surga.

Tentu saja kita menikmati suasana surga meski masih hidup di dunia. Surga tak hanya kisah akhirat atau masa sesudah mati. Banyak manusia yang ingin menikmati gambaran surga di dunia. Lihatlah kota-kota yang dipercantik dengan taman-taman yang indah. Orang-orang Arab pun menghiasi rumahnya dengan pepohonan dan menikmati buah darinya. Banyak orang asing datang ke negara tropis dengan alasan bahwa disinilah mereka menemukan surga.

Secara alamiah manusia menyukai keindahan. Keindahan akan membawa pada suasana tenang dan damai. Keindahan laksana di surga. Secara alamiah pula seharusnya semua kita menyukai pohon karena ia bagian dari penghuni keindahan tak terbayangkan, surga.

Sangat mengherankan bila banyak orang yang enggan melihat pohon bahkan membabatnya. Sangat aneh melihat orang menebang pepohonan dan memilih tanah-tanahnya tandus. Apakah mereka sudah tidak punya selera keindahan. Apakah tak pernah terbersit bahwa nanti ada surga yang dipenuhi pepohonan.

Saya bertanya dalam hati ”Layakkah orang yang tidak menyukai keindahan dan manfaat pohon dengan menebangnya sembarangan, membakarnya tanpa alasan jelas menikmati surga yang sesungguhnya? Apakah mereka lebih menyukai tanah tandus, panas dan tak ada sungai yang mengalir?”. Surga saya rasa tidak untuk orang-orang seperti itu.

Maka, bagi kita yang masih menginginkan surga baik di dunia maupun di akhirat, cintailah pohon. Berharaplah kita nanti akan bertemu dengan pepohonan yang rindang nan hijau dengan buah berlimpah untuk kita petik


*ditulis saat menunggu pesawat tujuan Medan di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta Cengkareng,26 Januari 2010, pukul 06.36*

Achmad Siddik Thoha
siddikthoha@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar