Senin, 16 Agustus 2010

Menggugurkan Masalah Memperbaiki Diri

 Menggugurkan Masalah Memperbaiki Diri

Pada saat kemarau yang begitu terik, dua orang tengah berjalan melintasi sebuah kawasan hutan. Dua orang itu adalah seorang Lelaki tua dan seorang anak belasan tahun. 

”Ayah, kenapa pohon-pohon di hutan ini pada mengugurkan daunnya?” Anak itu bertanya pada lelaki tua yang ternyata ayahnya.

” Pada kondisi cuaca begitu kering dan panas seperti ini, pohon harus mengistirahatkan sebagian organ tubuhnya. Bila semua anggota tubuh pohon bekerja, maka sangatlah banyak energi yang dikeluarkan. Sedangkan energi utama pohon sebagian besar diperoleh dari air. Bekerja penuh dengan seluruh anggota badan pada saat kemarau akan membororoskan energi dan bisa merusak seluruh bagian pohon. . Kalau daun ikut juga bekerja, justru akan menimbukan masalah Sekarang saat yang tepat bagi daun untuk beristirahat.” Sang Ayah menjelaskan.

”Tapi mereka menjadi lebih buruk kelihatannya, yah. Tak ada lagi daun hijau menyegarkan yang enak dipandang.” Sang Anak berusaha menggugat perilaku Pohon.

”Ya...satu sisi pohon akan sedikit berkurang kecantikannya. Namun mereka justru memperkuat akar dengan menghunjamkannya lebih dalam untuk mencapai air. Mereka juga memperkuat dan memperbagus kualitas batangnya dengan menguapkan air dari pori-pori batang. Jadi pohon malah makin kokoh dan batangnya awet, kuat dan bagus” Sang Ayah mencoba menyakikankan anaknya.

”Jadi...kemarau ini justru membuat pohon menjadi lebih bagus, Ayah?” Sang Anak semakin antusias bertanya.

”Benar sekali anakku....kemarau diciptakan Tuhan agar pepohonan mempunyai masa istirahat pada sebagian organ tubuhnya yang ini sangat diperlukan bagi mereka. Saat daun-daun pohon beristirahat dengan menggugurkan daunnya, pohon akan memaksimalkan kerja akar dan batangnya.”

”Begitu juga kita nak, ada masanya kita harus mengistirahatkan bagian tubuh kita, seperti perut, agar badan kita sehat. Namun saat itu juga kita harus memaksimalkan jiwa dan pikiran kita agar kita menjadi manusia yang tinggi derajatnya. Dengan demikian kita diberi kesempatan oleh-Nya untuk menggugurkan masalah dan dosa sekaligus memperbaiki diri. Itulah kasih sayang Tuhan pada kita.”

”Hei, Masih kuat puasanya kan?” sambil tersenyum Sang Ayah menepuk bahu anaknya.

”Oh...jangan khawatir Ayah, pohon-pohon aja kuat tidak minum, masa aku gak kuat. ”

”Hahahaha....” Ayah dan anak saling tertawa sambil terus melintas di hutan yang berkarpet guguran daun.(siddikthoha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar